.quickedit{display:none;}

Kamis, 22 Desember 2016

Strategi Menghindari Kekeliruan Berpikir



Kekeliruan berpikir pada hakikatnya merupakan jebakan bagi proses penalaran kita. Seperti halnya rambu-rambu lalu lintas dipasang sebagai peringatan bagi para pemakai jalan, maka rambu-rambu sesat berpikir ditawarkan kepada kita agar kita jeli dan cermat terhadap kesalah-kesalahan dalam menalar, juga agar kita mampu mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut sehingga memungkinkan kita akan selamat dari penalaran palsu. Oleh karena itu, untuk menghindari kekeliruan relevansi misalnya kita sendiri harus tetap bersikap kritis terhadap setiap argument. Dalam hal ini, penelitian terhadap peranan bahasa dan penggunaannya merupakan hal yang sangat menolong dan  penting. Realisasi keluwesan dan keanekaragaman penggunaan bahasa dapat kita manfaatkan untuk memperoleh kesimpulan yang benar dari sebuah argument.
Kekeliruan berpikir karena ambiguitas kata atau kalimat terjadi secara sangat halus. Banyak kata yang memiliki rasa dan makna yang berbeda-beda. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan berpikir tersebut, kita harus dapat mengupayakan agar setiap kata atau kalimat memiliki makna yang tegas dan jelas. Untuk itu kita harus dapat mengdefinisikan setiap kata atau term yang kita pergunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar