Kekeliruan berpikir pada hakikatnya
merupakan jebakan bagi proses penalaran kita. Seperti halnya rambu-rambu lalu
lintas dipasang sebagai peringatan bagi para pemakai jalan, maka rambu-rambu
sesat berpikir ditawarkan kepada kita agar kita jeli dan cermat terhadap
kesalah-kesalahan dalam menalar, juga agar kita mampu mengidentifikasi dan
menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut sehingga memungkinkan kita akan
selamat dari penalaran palsu. Oleh karena itu, untuk menghindari kekeliruan
relevansi misalnya kita sendiri harus tetap bersikap kritis terhadap setiap
argument. Dalam hal ini, penelitian terhadap peranan bahasa dan penggunaannya
merupakan hal yang sangat menolong dan
penting. Realisasi keluwesan dan keanekaragaman penggunaan bahasa dapat
kita manfaatkan untuk memperoleh kesimpulan yang benar dari sebuah argument.
Kekeliruan berpikir karena ambiguitas kata
atau kalimat terjadi secara sangat halus. Banyak kata yang memiliki rasa dan
makna yang berbeda-beda. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan berpikir
tersebut, kita harus dapat mengupayakan agar setiap kata atau kalimat memiliki
makna yang tegas dan jelas. Untuk itu kita harus dapat mengdefinisikan setiap
kata atau term yang kita pergunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar