Masa ini merupakan reaksi terhadap masa
sebelumnya, pengetahuan bersifat doctrinal di bawah pengaruh gereja dan lebih
didasarkan iman. Reaksi ini dapat dikatakan peran nalar menggantikan peran
iman, ilmu pengetahuan menggantikan agama dan iman masyarakat. Masa Renaissance
ditandai dengan bergesernya focus pemahaman dari berpusat pada tuhan menjadi
berpusat pada manusia, dikenal dengan istilah sekularisasi atau humanity.
Tulisan-tulisan filsuf terkenal seperti Plato, Aristoteles dan lain-lain dikaji
untuk melihat bagaimana pola pikir penulisnya dengan konteks historis waktu
tulisan itu dibuat. Yang dicari adalah human truth dan bukan god truth.
Kesimpulan akhirnya adalah penerimaan bahwa kebenaran memiliki lebih dari satu
perspetif. Masa ini diikuti oleh masa reformasi dari Luther dalam agama
Kristen, yang memiliki dua arti penting. Pertama, reformasi Luther semakin
melemahkan pengaruh gereja dan mendukung kemandirian manusia dalam mengelola
imannya kepada tuhan. Kedua, dengan peperangan yang ditimbulka reformasi,
terungkap pula sisi negative dari kemanusiaan seperti penindasan, penderitaan,
dan rasa tidak berdaya manusia.
Beberapa pandangan penting mengenai manusia
pada zaman revolusi ilmiah seperti pla pikir yang lebih mekanistis dalam
memandang alam dan manusia. Artinya alam memiliki system, dapat diramalkan, dan
tidak tunduk pada hukum-hukum spiritual belaka. Manusia juga memiliki alasan,
kemampuan untuk berpikir logis dan dengan demikian tidak tunduk total kepada
hukum spiritual dan kesetiaan semata. Penganjur di masa ini adalah teori Newton
tentang gravitasi, Heliosentris Copernicus dan mind-body solution dari
Decrates.
Nature philosophy: ala, diatur menurut
hukum yang pasti, empiris, dan dapat dibuktikan lewat eksperimen. Memahami alam
harus diikuti sikap mental pengujian fakta obyektif dan eksperimental. Implikasinya
adalah munculnya diskusi tentang pengetahuan yang menyebabkan perkembangan ilmu
dan metode ilmiah maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang nyata
daripada pemikiran yang abstrak. Ilmu dominan, sesuatu yang sampai sekarang
juga masih dapat dirasakan pengaruhnya. Pada masa ini ilmu fisiklah yang
dikenal sebagai the queen of science, dengan munculnya fisikawan besar seperti
Newton.
Filsuf lainya yang menaruh perhatian besar
terhadap psikologi adalah:
1.
Plato
Plato merupakan salah
seorang yang mengembangkan aliran dualism, yang berpandangan bahwa dunia berisi
ide-ide yang berdiri sendiri, terlepas dari pengalaman hidup sehari-hari.
2.
Rene
Decrates
Alirannya mengembangkan
tentang konsep tindakan refleks, untuk menerangkan semua tingkah laku pada
hewan dan sebagian besar tingkah laku manusia. Oleh karena ia mengatakan
psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesadaran.
3.
Kurt Z. Lewin
Aliran yang dikembangkan
oleh Lewin lebih tertarik pada cara pendekatan Galilean, yaitu mementingkan
kejiwaan. Lewin juga dikenal sebagai seorang ahli teori konflik.
4.
Walter
Mischel
Menurut MIschel, tingkah
laku merupakan hasil saling berhubungan antara karakteristik pribadi dengan
lingkungan. Menurutnya, factor eksternal memengaruhi tingkah laku seseorang di
samping pengaruh internal.
5.
Carl
Rogers
Mengembangkan teorinya
dengan berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat potensi untuk tumbuh
sehat dan kreatif. Kegagalan untuk mewujudkan potensi disebabkan oleh pengaruh
yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang diberikan orang tua serta
pengaruh social lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar