.quickedit{display:none;}

Kamis, 22 Desember 2016

Perkembangan Psikologi sebagai bagian dari filsafat Masa Renaissance



Masa ini merupakan reaksi terhadap masa sebelumnya, pengetahuan bersifat doctrinal di bawah pengaruh gereja dan lebih didasarkan iman. Reaksi ini dapat dikatakan peran nalar menggantikan peran iman, ilmu pengetahuan menggantikan agama dan iman masyarakat. Masa Renaissance ditandai dengan bergesernya focus pemahaman dari berpusat pada tuhan menjadi berpusat pada manusia, dikenal dengan istilah sekularisasi atau humanity. Tulisan-tulisan filsuf terkenal seperti Plato, Aristoteles dan lain-lain dikaji untuk melihat bagaimana pola pikir penulisnya dengan konteks historis waktu tulisan itu dibuat. Yang dicari adalah human truth dan bukan god truth. Kesimpulan akhirnya adalah penerimaan bahwa kebenaran memiliki lebih dari satu perspetif. Masa ini diikuti oleh masa reformasi dari Luther dalam agama Kristen, yang memiliki dua arti penting. Pertama, reformasi Luther semakin melemahkan pengaruh gereja dan mendukung kemandirian manusia dalam mengelola imannya kepada tuhan. Kedua, dengan peperangan yang ditimbulka reformasi, terungkap pula sisi negative dari kemanusiaan seperti penindasan, penderitaan, dan rasa tidak berdaya manusia.

Beberapa pandangan penting mengenai manusia pada zaman revolusi ilmiah seperti pla pikir yang lebih mekanistis dalam memandang alam dan manusia. Artinya alam memiliki system, dapat diramalkan, dan tidak tunduk pada hukum-hukum spiritual belaka. Manusia juga memiliki alasan, kemampuan untuk berpikir logis dan dengan demikian tidak tunduk total kepada hukum spiritual dan kesetiaan semata. Penganjur di masa ini adalah teori Newton tentang gravitasi, Heliosentris Copernicus dan mind-body solution dari Decrates.
Nature philosophy: ala, diatur menurut hukum yang pasti, empiris, dan dapat dibuktikan lewat eksperimen. Memahami alam harus diikuti sikap mental pengujian fakta obyektif dan eksperimental. Implikasinya adalah munculnya diskusi tentang pengetahuan yang menyebabkan perkembangan ilmu dan metode ilmiah maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang nyata daripada pemikiran yang abstrak. Ilmu dominan, sesuatu yang sampai sekarang juga masih dapat dirasakan pengaruhnya. Pada masa ini ilmu fisiklah yang dikenal sebagai the queen of science, dengan munculnya fisikawan besar seperti Newton.
Filsuf lainya yang menaruh perhatian besar terhadap psikologi adalah:
1.       Plato
Plato merupakan salah seorang yang mengembangkan aliran dualism, yang berpandangan bahwa dunia berisi ide-ide yang berdiri sendiri, terlepas dari pengalaman hidup sehari-hari.
2.       Rene Decrates
Alirannya mengembangkan tentang konsep tindakan refleks, untuk menerangkan semua tingkah laku pada hewan dan sebagian besar tingkah laku manusia. Oleh karena ia mengatakan psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesadaran.
3.       Kurt Z. Lewin
Aliran yang dikembangkan oleh Lewin lebih tertarik pada cara pendekatan Galilean, yaitu mementingkan kejiwaan. Lewin juga dikenal sebagai seorang ahli teori konflik.
4.       Walter Mischel
Menurut MIschel, tingkah laku merupakan hasil saling berhubungan antara karakteristik pribadi dengan lingkungan. Menurutnya, factor eksternal memengaruhi tingkah laku seseorang di samping pengaruh internal.
5.       Carl Rogers
Mengembangkan teorinya dengan berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat potensi untuk tumbuh sehat dan kreatif. Kegagalan untuk mewujudkan potensi disebabkan oleh pengaruh yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang diberikan orang tua serta pengaruh social lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar