Beranjak dari pengetahuan
adalah kebenaran dan kebearan adalah pengetahuan, maka di dalam
kehidupan manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan kebenaran.
Berhanuddinn Salam, mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia ada empat, yaitu:
Pertama, pengetahuan
biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah
common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena
seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik. Semua
orang menyebutnya sesuatu itu merah karena memang itu merah, benda
itu panas karena memang dirasakan panas dan sebagainya.
Dengan common sense,
semua orang sampai pada keyakinan secara umum tentan gsesuatu, dimana
mereka akan berpendapat sama semuanya. Common sense diperoleh dari
pengalaman sehari-hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram
bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar, musim kemarau akan
mengeringkan sawah tadah hujan, dan sebagainya.
Kedua, pengetahuan ilmu,
yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang
sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam,
yang sifatnya kuantitatif dan objekti.
Ilmu pada prinsipnya
merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan common
sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu
pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai
metode.
Ilmu dapat merupakan
suatu metode berpikir secara objektif, tujuannya untuk menggambarkan
dan memberi makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh
dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi.
Analisis ilmu itu objektif dan menyampingka unsur pribadi, pemikiran
logika diutamakan, netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu
yang bersifat kedirian (subjektif), karena dimulai dengan fakta. Ilmu
merupakan milik manusia secara komperhensif. Ilmu merupakan lukisan
dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang
dipelajarinya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan logika dan dapat
diamati pancaindera manusia.
Ketiga, pengetahuan
filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang
bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih
menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu.
Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigis,
filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya
memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis, sehingga ilmu yang
tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.
Keempat, pengetahuan
agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh
pada pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok,
yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga
disebut dengan hubungan vertical dan cara dengan hubungan horizontal.
Pengetahuan agama yang lebih penting disamping informasi tentang
Tuhan, juga informasi tentang hari akhir. Iman kepada hari akhir
merupakan ajaran pokok agama dan sekaligus merupakan ajaran yang
membuat manusia optimis akan masa depannya. Mnurut para pengamat,
agama masih bertahan sampai sekarang karena adanya doktrin tentang
hidup setelah mati karenanya masih dibutuhkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar