.quickedit{display:none;}

Rabu, 28 Desember 2016

Phytagoras



Phytagoras lahir di pulau Samos darah Ionia dan dikenal sebagai The Father of Number (bapak bilangan). Phytagoras juga adalah seorang filosof yang menfirikan mazhab Phytagoreanisme di Crotona yang menjelaskan bahwa ajaran yang sangat substansial dari suatu benda adalah bilangan dan seluruh gejala yang terjadi di jagat raya (alam semesta) merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis.

Jadi, dalam ajaran mazhab tersebut disimpulkan bahwa bilangan merupakan intisari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda. Sehingga, para penganut mazhab mendapatkan sebuah dalil yaitu number rules the universe yang berarti bilangan memerintah jagat raya.
Phytagoras namanya abadi dikenal sebagai ahli matematika karena dengan dalil phytagorasnya yang dirumuskan menjadi: jumlah kuadrat dua sisi sebuah siku-siku sama denga kuadrat sisi miringnya atau lebih dikenal dengan rumus a^2 + b^2 = c^2..
Baginya tidak ada satupun yang ada di alam ini terlepas dari bilangan, semua realitas dapat diukur dengan bilangan. Karena itu dia berpendapat bahwa bilangan adalah unsur utama dari alam dan sekaligus menjadi ukuran. Kesimpulan ini ditarik dari kenyaaan bahwa realitas alam adalah harmoni antara bilangan dan gabungan antara dua hal yang berlawanan, seperti halnya nada music dapat dinikmati karena oktaf adalah hasil dari gabungan bilangan satu sebagai anga ganjil dan bilangan dua sebagai angka genap.
Jika segala-galanya adalah bilangan, itu berarti bahwa unsur-unsur bilangan merupakan juga unsur-unsur yang terdapat dalam segala sesuatu. Unsur-unsur bilangan tersebut adalah genap, ganjil, terbatas, dan tidak terbatas. Demikian juga seluruh jagat raya merupakan suatu harmoni yag mendapaikan hal-hal yang berlawanan, artinya segala sesuatu yang ada berdasarkan dan dapat dikembalika pada angka.
Filsafat Phytagoras bertumpu pada anggapan bahwa bilangan adalah sebab utama sifat benda. Ia juga banyak meletakkan dasar teori dan rahasia bilangan, yaitu sebagai berikut.
1.       Bilangan Bersahabat (Amicable Number)
Menurut phytagoras dua bilangan dikatakan bersahabat jika jumlah bagi sebenarnya dari bilangan itu sama dengan bilangan yang menjadi sahabatnya. Sebagai contoh: 220 dan 284 adalah bilangan bersahabat karena pembagi dari 220 adalah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 20, 22, 44, 55, 110 jumlahnya 284. Sedangkan pembagi sebenarnya dari 284 adalah 1, 2, 4, 71,142 berjumlah 220.
Dua bilangan bersahabat bersifat mistik dan takhayul bagi orang Yunani. Jika pasangan bilangan tersebut dipakai sebagai azimat oleh dua orang bersahabat maka konon persahabatan mereka akan langgeng.
2.       Bilangan sempurna
Suatu bilangan disebut sempurna jika bilangan itu sama dengan jumlah pembaginya. Kepercayaan mereka juga terkait dengan bilangan sempurna tersebut. Rupanya bangsa Yunani percaya bahwa Tuhan pencipta alam semesta dalam enam hari dengan sempurna juga. Maka menurut Phytagoras bilangan yang bersifat enam tersebut disebut sempurna. Konon hingga tahun 1952 diketahui baru 12 bilangan sempurna diantaranya 2, 28, 496. Ternyata semua bilangan sempurna yang diketahui adalah bilangan genap.
Jasa Phytagoras ini sangat besar dalam perkembangan ilmu, terutama ilmu pasti dan ilmu alam. Ilmu yang dikembangkan kemudian hari hingga hari ini sangat tergantung pada pendekatan matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar