.quickedit{display:none;}

Rabu, 28 Desember 2016

Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia



Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia ,Padahal disamping bahasa Melayu juga terdapat bahasa daerah yang lain seperti bahasa Jawa yang jumlah penuturnya jauh lebih banyak. Akan tetapi, bukan bahasa Jawa yang disepakati sebagai dasar bahasa Indonesia, melainkan bahasa Melayu.Penentapan bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia memang tidak semata-mata berdasarkan jumlah penutur. Namun, ada faktor lain yang mendasarinya. Salah satu faktor yang menyebabkan bahasa Melayu terpilih menjadi dasar bahasa Indonesia adalah faktor intralinguistik. Faktor intralinguistik adalah faktor yang ada di dalam bahasa itu sendiri, dalam hal ini bahasa Melayu. Kelebihan bahasa Melayu dibandingkan dengan bahasa daerah lain, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, dan bahasa Bali ditinjau dari faktor intralinguistik tampak dalam hal tingakatn bahasa. Bahkan dapat dikatakan bahasa melayu tanpa tingkatan bahasa.dengan hal itu  tentu akan mempermudah penutur menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terjadi karena dengan penguasaan kosa kata yang terbatas dimungkinkan terjadi komunikasi antara berbagai lapisan. Sebaliknya di dalam bahasa daerah yang lain, seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali pemilihan kosakata dalam komunikasi cenderung dipengaruhi oleh tuntutan tingkatan bahasa yang dimiliki. Jadi, dapat dipahami bahwa penggunaan bahasa Melayu ternyata tidak serumit bahasa daerah lain yang memiliki tingkatan bahasa.


Faktor lain yang menyebabkan terpilihnya bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia adalah faktor ekstralinguistik, yaitu faktor yang berada di luar bahasa Melayu. Faktor diluar bahasa Melayu ini meliputi latar belakang sosial budaya. Kelebihan bahasa Melayu dibandingkan dengan bahasa daerah lain dilihat dari faktor ekstralinguistik tampak dalam dua hal. Pertama, bahasa Melayu telah tersebar luas di wilayah Nusantara.Hal itu disebabkan oleh penuturnya yang cenderung berwatak perantau.Penutur bahasa Melayu merantau karena kebanyakan diantara mereka berprofesi sebagai pedagang.Kedua, pada zaman kerajaan Srwijaya bahasa Melayu telah diangkat sebagai bahasa kebudayaan dan bahasa ilmu pengetahuan, terutama pada sekolah tinggi pusat agama Budha.Disamping itu, bahasa Melayu juga telah menjadi lingua franca (bahasa perhubungan).
Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya.Bahasa melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah.Bahasa melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi .Perkembangan bahasa melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.Komunikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928.


Sebagaimana beberapa bahasa di Nusantara, tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain yang penuturnya bersebelahan secara geografis. Perubahan dialek seringkali bersifat bertahap. Untuk kemudahan, biasanya dilakukan pengelompokan varian sebagai berikut:


1.Bahasa Melayu Tempatan (lokal) 
Bahasa Melayu tempatan/lokal merupakan bahasa yang berasal dari daerah orang melayu sendiri seperti disemenanjung Malaka, kepulauan Riau Lingga, sebagian pesisir timur Sumatra dan pesisir barat Kalimantan.

2.  Bahasa Melayu Kerabat (paramelayu, Paramalay=melayu tidak penuh)
Bahasa Melayu Kerabat adalah bahasa lain yang serupa dengan bahasa melayu, namun terdapat perbedaan diantaranya:
a.    Bahasa Minangkabau
b.    Bahasa Banjar
c.    Bahasa Jambi
d.   Bahasa Kerinci.

3. Bahasa Melayu Kreol (bukan suku/penduduk Melayu)
Bahasa Melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antar suku bangsa khususnya diindonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan berpenduduk bukan Melayu dan mempunyai bahasa masing-masing, bahasa Melayu mengalami proses kreoliasi.
Dipulau Jawa, terutama diJakarta, bahasa melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur dasar bahasa Melayu pasar dicampur dengan berbagai bahasa disekelilingnya.
Jumlah penutur bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah melampaui jumlah penutur bahasa Melayu di Malaysia maupun di Brunei Darussalam. Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu hingga pesisir Pulau Borneo dan kota Negara, Bali.

·         Dialek Melayu Indonesia
·         Dialek Melayu Indonesia di Regional Sumatera
·         Dialek Tamiang             : dituturkan di kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam
·         Dialek Langkat              : dituturkan di kawasan Langkat, Sumatera Utara
·         Dialek Deli                    : dituturkan di Medan, Deli Serdang dan Serdang Bedagai
·         Dialek Asahan               : dituturkan di sepanjang wilayah pesisir kabupaten Asahan
·         Dialek Kualuh                : dituturkan di sepanjang wilayah aliran hulu sampai hilir sungai Kualuh kabupaten                Labuhanbatu Utara.
·         Dialek Bilah                   : dituturkan di sepanjang wilayah hilir aliran sungai Bilah kabupaten Labuhanbatu
·         Dialek Panai                  : dituturkan di sepanjang wilayah hilir aliran sungai Barumun kabupaten Labuhanbatu
·         Dialek Kotapinang         : dituturkan di sepanjang wilayah aliran sungai Barumun kabupaten Labuhanbatu Selatan
·         Dialek Melayu Riau      : dituturkan di kawasan Kepulauan Riau
·         Dialek Riau Kepulauan dan beberapa kawasan di Riau Daratan dituturkan sama seperti Dialek Johor.
·         Dialek Melayu Riau Daratan : terbagi atas beberapa dialek lainnya tergantung wilayah (Siak, Rokan, Inderagiri, Kuantan)
·         Dialek Anak Dalam       : kemungkinan termasuk kelompok Kubu, Talang Mamak di kawasan Riau dan Jambi
·         Dialek Melayu Jambi    : dituturkan di provinsi Jambi
·         Dialek Melayu Bengkulu : dituturkan di kota Bengkulu
·         Dialek Melayu Palembang : dituturkan di kota Palembang dan Kota Muara Enim dan sekitarnya
·         Dialek Bangka-Belitung : dituturkan di provinsi Bangka-Belitung sedikit perbedaan antara pengucapan kata sebagai contoh kata "APA-Ind" bangka menggunakan "APE" seperti mengucapkan kata "PEPES" dan Belitung "APE" seperti mengucapkan kata "Remang".
·         Dialek Melayu Indonesia di Regional Kalimantan
·         Dialek Melayu Pontianak : dituturkan di kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan kota Pontianak, Kalimantan Barat
·         Dialek Melawi (MLW): kabupaten Melawi dan sekitarnya, Kalimantan Barat[10]
·         Dialek Landak : kabupaten Landak dan sekitarnya, Kalimantan Barat[11]
·         Dialek Melayu Sambas : dituturkan di kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan sekitarnya,Kalimantan Barat
·         Dialek Melayu Sanggau : dituturkan di kabupaten Sanggau[12]
·         Dialek Melayu Sintang : dituturkan di kabupaten Sintng[13]
·         Dialek Ketapang : dituturkan di kabupaten Ketapang dan sekitarnya, Kalimantan Barat terdiri 2 dialek kota Ketapang dan Balai Berkuak.[14][15][16]
·         Dialek Berau : dituturkan di kabupaten Berau dan sekitarnya, Kalimantan Timur
·         Dialek Kutai : dipakai di kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur
·         Dialek Melayu Indonesia Indonesia Timur
·         Dialek Loloan : dituturkan di kota Negara, Jembrana, Bali.

1 komentar:

  1. ikon dari kursornya sangat mengganggu dan sangat berlebihan, padahal informasi yang ditampilkan sudah bermanfaat.

    BalasHapus