Objek
material filsafat adalah segala sesuatu yang berwujud, yaitu segala
sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materi konkret, fisik, maupun
yang material abstrak, psikis. Termasuk pula pengertian
abstrak-logis, konsepsional, spiritual, nilai-nilai. Dengan demikian
obyek filsafat tak terbatas, yakni segala sesuatu yang ada dan yang
mungkin ada. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala
yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Objek
material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain. Ada yang
tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada yang tidak tampak adalah
alam metafisika. Sebagian filosof membagi objek material filsafat
atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam
pikiran dan yang ada dalam kemungkinan.
Objek
Material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah
tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara
umum. Dalam gejala ini jelas ada tiga hal menonjol, yaitu manusia,
dunia, dan akhirat. Objek material filsafat (segala sesuatu yang
menjadi masalah filsafat) setidaknya ada 3 persoalan pokok, 1)
Hakikat Tuhan, 2) Hakikat Alam, 3) Hakikat Manusia. Maka ada
filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam
(kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi – filsafat
ketuhanan dalam konteks hidup beriman dapat dengan mudah diganti
dengan kata Tuhan). Antropologi, kosmologi dan teologi sekalipun
kelihatan terpisah akan tetapi saling berkaitan juga, sebab
pembicaraan tentang yang satu pastilah tidak dapat dilepaskan dari
yang lain. Ada beberapa pengertian objek material filsafat, yaitu:
- Segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada;
- Segala persoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentang dirinya dan tempatnya di dunia;
- Segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusia.
Dalam
hal ini permasalahan yang dikaji oleh filsafat meliputi:
- Logika ( benar dan salah )
- Etika ( baik dan buruk )
- Estetika ( indah dan jelek )
- Metafisika (zat dan pikiran )
- Politik ( organisasi pemerintahan yang ideal).
Sedangkan
objek formal filsafat ilmu adalah sudut pandang dari mana sang subjek
menelaah objek materialnya. Misalnya objeknya “manusia” yang
dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, di antaranya psikologi,
antropologi, sosiologi, dan sebagainya. Objek formal filsafat ilmu
adalah hakikat ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh
perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa
hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah
dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah yang di
bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan
ontologis, epistemologis dan aksiologis. Objek formal filsafat ilmu
merupakan sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material
itu di sorot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar