Metode
dan filsafat mempunyai hubungan erat, karena secara tidak langsung
filsafat membutuhkan metode untuk mempermudah dalam berfilsafat.
Untuk mempelajari filsafat ada tiga macam metode: 1) metode
sistematis, 2) metode historis, dan 3) metode kritis menggunakan
filsafat/pemikiran lain.
Menggunakan
metode sistematis, berarti seseorang menghadapi dan mempelajari karya
filsafat. Misalnya mula-mula ia menghadapi teori pengetahuan yang
terdiri atas beberapa cabang filsafat, setelah itu ia mempelajari
teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari
teori nilai atau filsafat tatkala membahas setiap cabang atau cabang
itu, aliran-aliran akan terbahas. Dengan belajar filsafat melalui
metode ini perhatiannya terpusat pada isi filsafat, bukan pada tokoh
atau pun periode.
Adapun
metode historis digunakan apabila seseorang mempelajari filsafat
dengan cara mengikuti sejarah, terutama sejarah pemikiran. Metode ini
dapat dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut
kedudukannya dalam sejarah, misalnya dimulai dari membicarakan
filsafat Thales beserta riwayat hidupnya, pokok ajarannya dalam teori
pengetahuan, teori hakikat, maupun dalam teori nilai. Lantas setelah
mengetahui Thales dari mulai pemikiranya, dilanjutkan lagi
membicarakan tokoh selanjutnya, misalnya Heraklitus, Pramendes,
Sokrates, Demokritus, Plato, dan tokoh-tokoh lainnya.
Metode
kritis digunakan oleh orang yang mempelajari filsafat tingkat
intensif. Pengguna metode ini haruslah sedikit-banyak telah memiliki
pengetahuan filsafat, langkah pertama dengan memahami isi ajaran,
kemudian mengajukan kritiknya. Kritik itu dapat menggunakan
pendapatnya sendiri atau pun orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar