LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Enzim Katalase
Disusun oleh:
Kelompok 4
XI IPA 2
1.
Siti Sophia
Luthfiani
2.
Faras Bachtiar
3.
Febry Dulfi
Fitriyana
4.
Nufarinda
5.
Umar Fauzi
SMA NEGERI 1 PANDEGLANG
Tahun Ajaran 2014-2015
Kata Pengantar
Segala puji bagi
Allah SWT zat yang telah menciptakan alam semesta, zat yang tak ada dua, dan
Maha sumber segala ilmu pengetahuan di dunia, Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan karunia dan kasih sayang-Nya sehingga kita semua masih diberi
kenikmatan untuk menikmati dunia ini.
Shalawat dan
salam selalu terlimpah untuk utusan Allah, Nabi Muhammad SAW. Pembawa cahaya bagi umatnya yang
berada dalam kegelapan, yang mengajarka akhlak dan budi pekerti mulia bagi
kehidupan.
Alhamdulillah
kami telah melakukan praktikum biologi dan telah menyelesaikan pembuatan
laporan praktikum tentang enzim katalase. Oleh karena itu kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Hetty Suryati
S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah membimbing kami dalam
melakukan penelitian ini.
2. Orang Tua kami yang
telah memberikan banyak dukungan dan senantiasa memberikan motivasi kepada
kami.
3. Semua pihak yang
telah membantu melancarkan kegiatan praktikum sekaligus membuat laporan hasil
praktikum ini.
Dalam pembuatan laporan ini kami telah
mengusahakan yang terbaik demi hasil yang sempurna. Namun kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan yang terjadi. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya milik
Tuhan yang Maha Esa. Maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan
praktikum ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengalaman untuk masa yang
akan datang.
Pandeglang, 10 September 2014
Penyusun
Kelompok 4
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan
makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun
struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi,
dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau
senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat
reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal
dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai
oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator
yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja
dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi
tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat
katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan
bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar
enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh
masing – masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang
mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi
kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase
sebagai contoh(sample).
- Rumusan Masalah
- Bagaimana cara kerja enzim katalase?
- Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
- Apa pengaruh penambahan NaOH dan HCl terhadap kerja enzim katalase?
- Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui cara kerja enzim katalase.
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
- Untuk mengetahui pengaruh NaOH dan HCl terhadap kerja enzim katalase
- Untuk membuktikan bahwa didalam tubuh makhluk hidup khususnya makhluk vertebrata terdapat H2O2 (peroksida)
- Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
- Menambah pengetahuan khususnya bagi kami tentang cara kerja enzim katalase dan faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim katalase.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat
bergantung pada enzim.Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di
dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B. Struktur
Enzim
Enzim merupakan protein yang
tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari
substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang
berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side).
Secara kimia, enzim yang lengkap
(holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan
protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim,
tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah),
misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus
protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari
molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin,
piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C. Ciri –
Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh
sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein
yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja
Secara Khusus
: enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat
mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut
substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi
di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat
Digunakan Berulang Kali:
dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi
reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak
rusak.
5. Rusak Oleh
Panas : enzim
rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas
disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut
Bereaksi : enzim
hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja
Dapat Balik
: suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi
senyawa semula.
D. Cara
Kerja Enzim
1. Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk
tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat
sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu
menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang
yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks
transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak)
karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.
Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori Induced Fit
Reaksi antara substrat denan enzim
berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul
enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan
struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan
kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk
kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat
substrat baru.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode
Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam
meguji cara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen.
2. Objek,
Populasi dan Sampel Penelitian
a. Objek : - hati ayam
-jantung
ayam
-ampela
ayam
-usus
ayam
-wortel
b. Sampel: ekstrak hati ayam, jantung
ayam, ampela ayam, usus ayam dan ekstrak wortel.
c. Populasi dari sampel percobaan
adalah hati, jantung, ampela dan usus ayam serta wortel yang dijual di pasaran.
3. Tempat
Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di
Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Pandeglang.
4. Waktu
Penelitian
Hari : Selasa
Tanggal : 26 Agustus 2014
Waktu : pkl. 8.30-10.45
5. Alat
dan Bahan
A.
Alat
·
Lumpang
porselen (mortar) 1set
·
Rak
tabung reaksi 1 buah
·
Tabung
reaksi 8 buah
·
Pipet
tetes 5 buah
·
Pembakar
spiritus
·
Saringan nasi
·
Corong
kaca
·
Lidi
dan korek api
B. Bahan
·
Air
suling
·
Ekstrak Hati
· Ekstrak jantung
· Ekstrak usus
· Ekstrak
ampela
· Ekstrak
wortel
· H2O2 10%
·
HCl 5%
·
NaOH 5%
6. Langkah
Kerja
A.
Sediakan
8 tabung reaksi
Ø
4
buah diberi label A, B, C, dan D
Ø
4
buah diberi label 1, 2, 3, dan 4
B.
Mencincang
hati ayam dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil
C.
Lumatkan
dengan mortar porselen
D.
Lalu,
tambahkan beberapa tetes air untuk mendapatkan ekstraknya.
E.
Saring
dengan kain kasa
F.
Lakukan
berulang untuk jantung,usus, ampela dan wortel
G.
Mengisi
tabung reaksi masing-masing tabung A, B, C, dan D dengan cincangan hati ayam
hingga ketinggian 1,5 cm.
H.
Isi
tabung reaksi 1, 2, 3, 4 dengan jantung,
usus, ampela dan wortel
I. Melakukan urutan langkah pengujian
sebagai berikut:
·
Tabung
A + 5 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari
kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari
dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
B + dipanaskan + 5 tetes H2O2 dan segera menutupnya
dengan ibu jari kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan
segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api
dalam tabung.
·
Tabung
C + 10 tetes HCl baru kemudian + 5 tetes H2O2 dan segera
menutupnya dengan ibu jari kanan kemudian mengamati kemunculan gelembungg gas,
Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan
bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung D + 10 tetes NaOH + 5 tetes H2O2 dan
segera menutupnya dengan ibu jari kanan kemudian mengamati kemunculan
gelembungg gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
D + 5 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari
kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari
dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
1 + 5 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji
nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
2 + dipanaskan + 5 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu
jari kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu
jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
3 + HCl + H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji
nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
·
Tabung
4 + NaOH dan segera
menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati kemunculan gelembung gas.
Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan
bara lidi api dalam tabung.
b.
Tuliskan hasil
pengamatan pada tabel dengan memberi tanda:
+ =
ada
++ = banyak
- =
tidak ada
7. Hasil
Penelitian
Tabung
|
Larutan
|
Keadaan setelah + H2O2
|
|
Gelembung
|
Nyala api
|
||
A
|
Eks.
Hati
|
++
|
Nyala
|
B
|
Eks.
Hati + dipanaskan
|
-
|
Tidak
Nyala
|
C
|
Eks.
Hati +HCl
|
-
|
Tidak
Nyala
|
D
|
Eks.
Hati + NaOH
|
++
|
Nyala
|
E
|
Eks.
Jantung
|
++
|
Nyala
(terang)
|
F
|
Eks.
Usus + dipanaskan
|
-
|
Tidak
Nyala
|
G
|
Eks.
Ampela + NaOH
|
+
|
Nyala
(redup)
|
H
|
Eks.
Wortel + HCl
|
-
|
Tidak
Nyala
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Diskusi Kelompok
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan
dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis
reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak
mengandung enzim katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan
adalah sebagai berikut :
- Ekstrak hati ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak hati diberi H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang sangat banyak. Dan cepat terbentuk gelembung.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api yang terang.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi
oksigen (O2).
- Ekstrak hati dipanaskan dan ditambah H2O2
Ekstrak hati yang dipanaskan kemudian ditambah H2O2,
ternyata tidak mbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal
ini disebabkan karena enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2.
- Ektrak hati ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini menyebabkan ekstrak hati dalam
keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2
yang terjadi adalah terbentuknya gelembung
udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup.
Dan lambat terbentuk gelembung. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.
Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Penambahan HCl disini menyebabkan ekstrak hati dalam keadaan
asam. Kemudian ditambah H2O2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
- Ekstrak jantung ditambah H2O2
Ekstrak jantung yang ditambahkan H2O2,
ternyata menimbulkan gelembung udara yang banyak saat bara api di masukkan ke
dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api terang. Serta cepat terbentuk
gelembung.
6. Ekstrak
usus dipanaskan dan ditambah H2O2
Ekstrak
usus yang dipanaskan kemudian ditambah H2O2 ternyata
tidak terbentuk gelembung udara dan ketika dimasukan bara api kedalamnya tidak
ada nyala api. Hal ini menunjukan bahwa enzim katalase yang terdapat di usus
rusak akibat dipanaskan dan tidak dapat terurai oleh H2O2 menjadi
H2O dan O2
7. Ekstrak
ampela ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini menyebabkan ekstrak ampela dalam
keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2
yang terjadi adalah terbentuknya gelembung
udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup.
Serta lambat terbentuk gelembung. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
8. Ekstrak
wortel ditambah HCl dan H2O2
Penambahan HCl disini menyebabkan ekstrak hati dalam keadaan
asam. Kemudian ditambah H2O2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam
B.
Hasil Diskusi Kelas
Hasil
diskusi kelas menyatakan bahwa organ yang paling banyak menghasilkan enzim
katalase adalah hati. Enzim katalase dapat bekerja secara maksimal pada suhu
dan pH netral. Dimana ketika pH asam enzim tidak akan bekerja dan pada pH basa
ada sebagian yang tidak bekerja da nada sebagian lagi yang masih bekerja
menghasilkan O2 walau kerja enzimnya tidak maksimal. Dan disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase antara lain:
·
Suhu
·
pH
·
Inhibitor
·
Konsentrasi
substrat
·
Konsentrasi
enzim
BAB
V
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Gelembung
gas apa yang terbentuk?
Jawab:
gelembung yang terbentuk dalam eksperimen adalah hasil dari enzim katalase yang
merubah H2O2 menjadi H2O dan O2
2.
Dari
hasil percobaan, faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Jawab:
faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase adalah:
a.
Suhu
: terbukti pada ekstrak hati yang dipanaskan dan ditambah H2O2
ternyata tidak membentuk gelembung dan nyala api padam.
b.
Konsentrasi
enzim
c.
Konsentrasi
substrat
d.
Tingkat
keasaman : pada ekstrak yang ditambah NaOH (basa) membentuk gelembung sedikit
dan nyala api redup. Sedangkan pada ekstrak yang ditambah HCl (asam) sama
sekali tidak ada gelembung dan nyala api.
e.
Inhibitor
: dalam percobaan kali ini yang menajdi inhibitor adalah NaOH dan HCl
3.
Didalam
tubuh, proses apa yang menghasilkan H2O2?
Jawab:
senyawa H2O2 dihasilkan oleh proses pencernaan.
4.
Apa
yang terjadi jika dalam tubuh banyak H2O2?
Jawab:
bila dalam Jaringan tubuh banyak tertimbun H2O2 maka yang akan terjadi adalah
rambut yang memutih dan terkena berbagai macam penyakit karena menumpuknya
racun didalam tubuh.
5.
Apa
usaha tubuh untuk menetralkan H2O2?
Jawab: usaha untuk menetralkannya dalam tubuh adalah dengan
memproduksi enzim katalase yang dilakukan oleh badan mikro peroksisok.
BAB
VI
KESIMPULAN
Dari eksperimen yang dilakukan,
enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi air (H2O)
dan Oksigen (O2) sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Dalam percobaan ini enzim katalase bekerja pada medium netral. Jika dalam
medium asam enzim katalase tidak akan berfungsi. Sedangkan dalam medium basa
enzim katalase tetap berfungsi tapi tidak maksimal. Begitu pula jika dipanaskan
enzim katalase juga tidak akan berfungsi karena rusak.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Amien,
Moh dan Sukarno.1995.Biologi 3: Untuk
Sekolah Menengah Umum Kelas 3
Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
3. Karmana,
Oman dan Anik Anwar.1987.Penuntun
Pelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 1984 GBPP 1987.Bandung:Ganeca Exact
Bandung.
4. Pratiwi,
D.A dkk.2000.Buku Penuntun Biologi untuk
SMU Kelas 3.Jakarta:Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar